Senin, 29 November 2010

Krisis Identitas ; Kegamangan Pencarian Bentuk Organisasi (Refleksi Terhadap Perayaan Hari Ulang Tahun PGRI) Oleh : Karnain M

Dalam artikelnya Identitas Hibrida, meski kemudian mengkritiknya, Antariksa mengutip pernyataan Ben Anderson dalam bukunya Imagined Communities: Reflections on the Origins and Spread of Nationalism (1983), Ben Anderson menyatakan “bangsa” adalah sebuah “komunitas imajiner” dan identitas nasional adalah sebuah konstruksi yang diciptakan lewat simbol-simbol dan ritual-ritual dalam hubungannya dengan kategori administratif dan teritori. Menurutnya, lanjut Antariksa, bahasa nasional, kesadaran waktu, dan kesadaran ruang, merupakan konstruksi yang diciptakan lewat fasilitas-fasilitas komunikasi. Ia menjelaskan bahwa produksi koran dan buku-buku misalnya, menetapkan standar-standar bahasa yang kemudian menyediakan kondisi bagi terbentuknya sebuah kesadaran nasional.

Jumat, 05 November 2010

Kelakar Hampa

Tiada malam mengetahuinya.
Ke mana engkau jatuh, o jiwa,
Kutakut dengan ucapan darinya
Tanpa makna tanpa patuh.

Seumpama anak panah

Seumpama anak panah
Sering terlepas tak kendali
Mengelupas setiap yang tersembunyi
Menghujam lubuk hati lahirkan perih

Jumat, 27 Agustus 2010

Harapanku, Malangku

Harapanku, Malangku
Enyahlah engkau dari sini, manusia pembawa kecemasan dan rasa takut. Kau hanya meresahkan dan menimbulkan kekecewaan serta was-was padaku.
“Emang siapa dia Nyi’ ?”. Tiba-tiba Seli Bersuara. “entahlah” jawab Sunyi. “orang yang berasal dari tempat sepi”, Sunyi melanjutkan jawabanya.

Minggu, 15 Agustus 2010

Teologi Mencerahan Atau Mencerahkan Teologi (Sebuah Pengantar)

Teologi sebuah kata yang terlanjur dipahami menjadi kata yang sakral. Bagaimana tidak, pembicaraan tentang teologi merupakan sebuah pembicaraan yang masuk dalam lingkup perspektif Iman, lebih-lebih merupakan upaya untuk menterjemahkan nilai-nilai Kitab Suci berdasarkan situasi yang didekati. Sederhananya Teologi adalah bagaimana cara belajar tentang makna nilai yang tersirat dalam kitab suci secara benar. Belajar memaknai nilai adalah belajar hidup. Teologi adalah jalan hidup.